Kontranews.id – Kunjungan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka ke Kota Blitar pada Rabu (18/6/2025) diwarnai insiden penangkapan tiga mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) oleh personel pengamanan presiden (Paspampres).
Penangkapan terjadi saat para mahasiswa berusaha membentangkan spanduk berisi kritik terhadap Gibran, tepat di sekitar lokasi kunjungan di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Salah satu spanduk bertuliskan, “Omon-omon 19 juta lapangan kerja?”, menyindir janji Gibran semasa kampanye Pilpres 2024.
Spanduk lain berbunyi, “Dinasti tiada henti,” sebagai bentuk protes terhadap praktik politik dinasti yang terus terjadi di Indonesia.
Menurut Sekretaris PMII Blitar, Imam Taufiq, ketiga mahasiswa diamankan bahkan sebelum sempat menyampaikan aspirasi secara terbuka.
“Mereka langsung ditangkap sebelum spanduk benar-benar terbentang. Salah satunya Ketua PMII Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf,” ujar Imam.
Imam mengaku menyaksikan langsung kejadian tersebut dan berhasil melarikan diri dengan cara bersembunyi. Ia juga menyampaikan bahwa hingga kini keberadaan tiga rekannya belum diketahui secara pasti.
Sebuah video yang merekam momen penangkapan pun telah tersebar di media sosial.
Dalam rekaman tersebut terlihat petugas berpakaian hitam yang diduga Paspampres berusaha merampas poster dari tangan para mahasiswa.
Ketua PMII Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf dalam rilis sebelumnya mengatakan, aksi mereka bertujuan mengingatkan Wapres soal janji politik yang pernah diucapkan, serta menolak penguatan politik dinasti yang dinilai mengancam demokrasi.
“Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi secara damai. Tapi sayangnya, justru dibungkam,” tegas Thoha.
PMII Blitar mengecam tindakan represif ini dan menilai penangkapan tersebut sebagai bentuk pembungkaman terhadap suara mahasiswa dan pengabaian terhadap hak kebebasan berekspresi yang dijamin konstitusi.
Editor : Id Amor
Follow Berita Kontranews.id di Tiktok