Kontranews.id – Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali memuncak. Pemerintah Iran secara tegas menyatakan bahwa serangan balasan terhadap Israel akan diperluas, termasuk menargetkan pangkalan-pangkalan militer milik Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan para pejabat tinggi militer Iran yang dikutip oleh Fars News Agency, Sabtu (14/6/2025).
Iran menegaskan bahwa keterlibatan Amerika Serikat dalam mendukung operasi militer Israel membuat AS turut bertanggung jawab atas eskalasi yang terjadi.
“Perang akan menyebar dalam beberapa hari mendatang ke semua wilayah yang diduduki oleh rezim (Israel) ini dan pangkalan Amerika di wilayah tersebut,” ujar salah satu pejabat militer Iran.
Serangan ini merupakan respons langsung atas operasi besar-besaran militer Israel yang disebut “Operation Rising Lion” — sebuah kampanye serangan udara terhadap fasilitas nuklir dan militer di Teheran.
Meski belum dirinci secara pasti pangkalan mana saja yang akan menjadi sasaran, AS diketahui memiliki sejumlah instalasi militer penting di kawasan, seperti Al Udeid Air Base di Qatar, Al Dhafra Air Base di UEA, Ain al-Asad Air Base di Irak, Camp Arifjan di Kuwait, serta Naval Support Activity di Bahrain.
Jika serangan terhadap pangkalan-pangkalan tersebut benar terjadi, respons militer dari Amerika Serikat hampir dapat dipastikan terjadi — meningkatkan risiko perang regional yang lebih luas dan bisa melibatkan banyak negara.
Dampak geopolitik dan gangguan terhadap jalur pasokan energi dunia juga menjadi kekhawatiran utama.
Tidak Akan Gunakan Nuklir
Meski menegaskan sikap ofensif militer, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa negaranya tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam konflik bersenjata melawan Israel.
Dalam pernyataan resmi usai berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Pezeshkian menegaskan bahwa semua tindakan Iran sejauh ini bersifat defensif sebagai respons atas agresi Israel.
“Kami tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir dalam konflik apapun, termasuk terhadap Israel,” ujar Pezeshkian dalam pernyataan yang dirilis Istana Kepresidenan Iran.
Israel Porak-poranda, Warga Panik
Di sisi lain, situasi di Israel pun memanas. Ratusan rudal balistik dan drone yang ditembakkan dari Iran ke wilayah Israel dilaporkan memicu kerusakan di sejumlah wilayah.
Beberapa bangunan di Ramat Gan hancur, puluhan apartemen dan kendaraan rusak, serta sembilan orang dilaporkan terluka.
Meski sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegat sejumlah serangan, beberapa rudal dikabarkan menembus Iron Dome dan menyebabkan kepanikan massal.
Sirine meraung di berbagai kota besar, mendorong ribuan warga sipil mengungsi ke tempat perlindungan.
Dengan memburuknya kondisi keamanan dan ancaman Iran yang terus berkembang, kawasan Timur Tengah kini berada di ambang konflik regional berskala penuh.
Editor : Id Amor
Follow Berita Kontranews.id di Tiktok