Mega-Prabowo Makin Dekat, Gibran Tetap Jadi Batas: Koalisi Senyap Mulai Terbentuk?

Rabu, 4 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret keakraban Prabowo Subianto Megawati Soekarnoputri saat menghadiri upacara HUT ke-77 RI. (Foto: Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden)

Potret keakraban Prabowo Subianto Megawati Soekarnoputri saat menghadiri upacara HUT ke-77 RI. (Foto: Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden)

Kontranews.id, Jakarta – Isyarat kerja sama antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri makin kentara.

Meski PDIP secara formal tak bergabung dalam pemerintahan, sinyal koalisi dalam bentuk lain mulai terasa kuat.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai relasi baik antara Megawati dan Prabowo dapat berujung pada koalisi informal.

Jamiluddin menyebut, meskipun tanpa deklarasi resmi, sosok-sosok yang dekat dengan PDIP sudah berada di lingkar kekuasaan Prabowo.

“Nama seperti Budi Gunawan, yang dikenal dekat dengan PDIP, tetap memainkan peran penting dalam kabinet Prabowo. Ini menunjukkan PDIP punya pengaruh, walau tidak langsung,” ujar Jamiluddin kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

Menurutnya, Megawati akan tetap mendukung Prabowo, tapi tanpa harus “masuk rumah” yang sama dengan Gibran Rakabuming Raka.

“Bagi Megawati, bergabung secara formal akan berarti mengakui posisi Gibran—hal yang bertentangan dengan prinsipnya,” katanya.

“Megawati menolak masuk pemerintahan selama Gibran ada di dalamnya. Ia ingin menjaga prinsip dan tidak ingin terlihat seolah membenarkan proses politik yang ia anggap tidak adil,” sambung Jamiluddin.

Koalisi ini, tambahnya, bisa disebut sebagai “koalisi senyap” — ada, tetapi tidak terlihat secara struktur resmi.

Sementara itu, analis politik Hendri Satrio (Hensat) turut menyoroti momen unik yang terjadi saat upacara Hari Lahir Pancasila, Senin (2/6/2025).

Dalam acara itu, Megawati mendampingi Prabowo berjalan ke lapangan upacara, sementara Gibran mengikuti di belakang.

“Momen itu jadi sorotan karena itu pertama kalinya Megawati dan Gibran muncul bersama pasca-Pilpres 2024. Jarang sekali kita melihat mereka dalam satu frame,” ujar Hensat.

Hensat menilai Prabowo menunjukkan gestur kenegarawanan dengan menempatkan Megawati di depan Gibran—bukan hanya soal urutan protokoler, tetapi simbol penghormatan pada pemimpin terdahulu.

“Ini sinyal bahwa Prabowo ingin merangkul Megawati, meskipun ia berada di luar lingkaran kabinet,” ucapnya.

Apakah ini awal dari sebuah koalisi tak kasat mata yang bisa mengubah peta politik nasional ke depan? Waktu yang akan menjawab. (***)

Berita Terkait

Garuda Asta Cita Nusantara Minta Pemerintah Hentikan Tambang Nikel di Raja Ampat
Amien Rais Minta Prabowo Bebaskan Kabinet dari Bayang-bayang Jokowi
Malu Jadi Perbincangan Warga, Suami di NTB Tega Bunuh Istri Sendiri
Heboh Penggerebekan Judi Ayam di Gowa, Pelaku Kocar-kacir hingga Nyebur ke Danau
KKB Ancam Pendatang dan Bupati Jayawijaya: Tinggalkan Wamena atau Tanggung Nyawa
PJI Sulsel Kecam Pelaporan Jurnalis ke Polisi Tanpa Tempuh Hak Jawab
Tahanan Kasus Asusila Tewas Dikeroyok di Rutan, 6 Napi Narkoba Jadi Tersangka
Masjid Ashabul Jannah Selenggarakan Salat Idul Adha Perdana di DPK Sulsel

Berita Terkait

Senin, 9 Juni 2025 - 15:08 WITA

Garuda Asta Cita Nusantara Minta Pemerintah Hentikan Tambang Nikel di Raja Ampat

Senin, 9 Juni 2025 - 02:51 WITA

Amien Rais Minta Prabowo Bebaskan Kabinet dari Bayang-bayang Jokowi

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:19 WITA

Malu Jadi Perbincangan Warga, Suami di NTB Tega Bunuh Istri Sendiri

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:44 WITA

Heboh Penggerebekan Judi Ayam di Gowa, Pelaku Kocar-kacir hingga Nyebur ke Danau

Minggu, 8 Juni 2025 - 15:38 WITA

KKB Ancam Pendatang dan Bupati Jayawijaya: Tinggalkan Wamena atau Tanggung Nyawa

Berita Terbaru