Kontranews.id – Konflik bersenjata antara Iran dan Israel memasuki babak paling mencekam pada Jumat malam, 20 Juni 2025.
Sistem pertahanan udara Iron Dome yang selama ini menjadi tameng utama Israel dikabarkan kewalahan menghadapi gelombang serangan ke-17 dari Iran.
Ratusan rudal balistik dan drone tempur diluncurkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) secara simultan ke wilayah inti pertahanan Israel.
Serangan besar-besaran itu menghantam sejumlah kota strategis Israel, termasuk Tel Aviv, Haifa, dan Be’er Sheva.
Ledakan beruntun dilaporkan terjadi, dan berbagai sumber menyebutkan Iron Dome tak mampu menghadang banyaknya proyektil yang datang bersamaan dalam waktu singkat.
IRGC menyebut serangan tersebut sebagai bagian dari upaya “melumpuhkan poros kejahatan”, dengan target utama fasilitas militer, industri pertahanan, pusat komando, dan dua pangkalan udara penting: Nevatim dan Hatzerim.
Tak hanya menyerang wilayah Israel, Iran juga meluncurkan rudal ke titik-titik penting di Palestina yang diduduki, termasuk lokasi logistik dan jalur distribusi senjata milik militer Zionis.
Juru bicara militer Iran mengklaim bahwa rudal yang digunakan dalam serangan ini memiliki daya ledak dan akurasi tinggi, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan ofensif Iran.
Sementara itu, militer Israel mengklaim telah menembak jatuh sekitar 15 drone menggunakan pesawat tempur, helikopter, dan sistem pertahanan berbasis darat.
Kendati demikian, serangan balasan Israel yang menyasar wilayah barat dan tengah Iran tetap tidak mampu mencegah kehancuran di dalam negeri mereka sendiri.
Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan bahwa pasukannya menyerang puluhan target strategis di Iran, termasuk fasilitas produksi rudal dan basis pertahanan udara.
Akan tetapi, laporan dari lapangan menyebut serangan Israel belum mampu menghentikan gelombang serangan balasan Iran yang terus berdatangan.
Satu regu tentara Iran, termasuk seorang komandan IRGC, dilaporkan tewas akibat serangan balasan Israel. Namun IRGC justru menganggap korban sebagai “syuhada perjuangan”, dan menyatakan serangan akan terus dilanjutkan hingga “Zionis tak lagi mampu berdiri”.
Laporan organisasi HAM internasional mengungkapkan bahwa korban tewas akibat serangan Israel ke Iran telah mencapai 639 jiwa.
Sementara di pihak Israel, 17 orang terluka, dengan tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Ketegangan ini semakin memperlihatkan kerentanan Israel saat menghadapi kekuatan rudal canggih Iran.
Lumpuhnya sistem Iron Dome dalam menahan gelombang rudal menjadi pukulan berat yang membuka mata dunia: dominasi militer Israel kini mulai runtuh.
Editor : Id Amor
Follow Berita Kontranews.id di Tiktok