Garuda Asta Cita Nusantara Minta Pemerintah Hentikan Tambang Nikel di Raja Ampat

Senin, 9 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PP GAN, Muhammad Burhanuddin

Ketua Umum PP GAN, Muhammad Burhanuddin

Kontranews.id – Raja Ampat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Namun, kawasan yang dijuluki surga bawah laut tercantik di ujung Papua itu, kini terancam oleh aktivitas tambang nikel.

Menyikapi polemik ini, Pengurus Pusat Garuda Asta Cita Nusantara (GAN) memberikan reaksi keras dan tegas, pada Senin, 9 Juni 2025.

Ketua Umum PP GAN, Muhammad Burhanuddin, meminta agar semua aktivitas pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan segera dihentikan.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), yang berprofesi sebagai pengacara itu juga meminta kepada aparat terkait untuk menghentikan dan membuat moratoriun lingkungan.

“Aktivitas tambang di sana berpotensi merusak lingkungan. Karena itu, harus segera dilakukan moratorium demi kelestarian alam dan keberlangsungan kehidupan bagi generasi akan datang,” tulis Muhammad Burhanuddin, dalam rilis yang dikirim ke media ini.

Dengan moratorium diharapkan akan membantu mencegah kerugian atau kerusakan lebih besar, sekaligus mencari solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapi.

“GAN beserta LBH GAN akan mengawal terus penyelesaian kasus penambangan di Raja Ampat,” tandas Muhammad Burhanuddin.

Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan temuan di empat wilayah pertambangan kawasan Raja Ampat.

Pertambangan di kawasan itu, katanya, dilakukan pada empat lokasi pulau-pulau kecil oleh PT GN, PT ASP, PT KSM, dan PT MRB.

Raja Ampat merupakan destinasi wisata unggulan yang berada Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Kabupaten Raja Ampat memiliki 610 pulau, termasuk kepulauan Raja Ampat.

Terdapat sejumlah tempat indah di Raja Ampat, seperti Star Lagoon, Misool, Bukit Pianemo, Pasir Timbul, Waigeo, Wayag, Puncak Harfat, Pulau Salawati, dan Batu Pensil. Juga ada Air Terjun Batanta, Pulau Rufas, Desa Sawinggrai, Desa Wisata Sauwandarek, Desa Arborek, dan Puncak Dafalen.

Pulau Gag, yang jadi lokasi tambang di Raja Ampat, punya sejarah dan tradisi panjang terkait nelayan pencari teripang.

Nama pulau ini berawal dari para leluhur yang pertama menjejakkan kaki di pulau ini menjumpai banyak teripang di perairan itu. Gag merupakan sebutan untuk hewan yang punya nilai ekonomis tersebut.

Namun dampak dari eksploitasi nikel di sana akan berpotensi pada terjadinya kerusakan ekosistem lingkungan hidup, rusaknya lanskap alam nan indah, dan terganggunya biodiversitas.

Aktivitas tambang yang dapat berdampak pada terjadinya sedimentasi tinggi akan merusak area Raja Ampat. Padahal menjadi habitat bagi 75 persen terumbu karang di dunia.

“Langkah moratorium harus segera dilakukan mengingat aktivitas tambang di Raja Ampat punya dampak yang luas pada alam, lingkungan, dan kehidupan sosial masyarakat di sana,” desak Muhammad Burhanuddin.

(RL/ID)
Follow Berita Kontranews.id di Tiktok

Berita Terkait

Amien Rais Minta Prabowo Bebaskan Kabinet dari Bayang-bayang Jokowi
Malu Jadi Perbincangan Warga, Suami di NTB Tega Bunuh Istri Sendiri
Heboh Penggerebekan Judi Ayam di Gowa, Pelaku Kocar-kacir hingga Nyebur ke Danau
KKB Ancam Pendatang dan Bupati Jayawijaya: Tinggalkan Wamena atau Tanggung Nyawa
PJI Sulsel Kecam Pelaporan Jurnalis ke Polisi Tanpa Tempuh Hak Jawab
Tahanan Kasus Asusila Tewas Dikeroyok di Rutan, 6 Napi Narkoba Jadi Tersangka
Masjid Ashabul Jannah Selenggarakan Salat Idul Adha Perdana di DPK Sulsel
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia Saat Khotbah Jumat di Makassar

Berita Terkait

Senin, 9 Juni 2025 - 15:08 WITA

Garuda Asta Cita Nusantara Minta Pemerintah Hentikan Tambang Nikel di Raja Ampat

Senin, 9 Juni 2025 - 02:51 WITA

Amien Rais Minta Prabowo Bebaskan Kabinet dari Bayang-bayang Jokowi

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:19 WITA

Malu Jadi Perbincangan Warga, Suami di NTB Tega Bunuh Istri Sendiri

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:44 WITA

Heboh Penggerebekan Judi Ayam di Gowa, Pelaku Kocar-kacir hingga Nyebur ke Danau

Minggu, 8 Juni 2025 - 15:38 WITA

KKB Ancam Pendatang dan Bupati Jayawijaya: Tinggalkan Wamena atau Tanggung Nyawa

Berita Terbaru