Kontranews.id– Sejumlah sekolah di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, diduga dipaksa membeli buku pelajaran dari penerbit tertentu secara terstruktur.

Dugaan praktik monopoli ini mulai disorot publik dan menuai reaksi dari lembaga swadaya masyarakat.

Ketua Umum LSM Lamellong, Muhammad Rusdi, mengungkapkan pihaknya telah menerima berbagai laporan terkait pengadaan buku pelajaran yang terindikasi dimonopoli.

BACA JUGA :  Kejari Takalar Diduga Terlibat! Proyek Irigasi Rp1,5 M Retak Sebelum Pakai

Ia menduga praktik ini melibatkan sejumlah pihak yang memiliki jaringan kuat di lingkungan sekolah.

“Saya sudah menerima beberapa informasi dan indikasi kuat adanya dugaan monopoli pengadaan buku di sekolah-sekolah. Polanya terlihat terstruktur dan terorganisir,” ujarnya, Minggu (6/7/2025)

Rusdi juga mengaku telah melakukan konfirmasi kepada sejumlah sumber yang mengetahui persoalan ini.

BACA JUGA :  Aroma Busuk di Balik Proyek Bola Soba: Uang Rakyat Hilang, Hukum Tak Berkutik

Ia menegaskan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti kuat guna menindaklanjuti temuan tersebut secara hukum.

“Saya masih terus mendalami dan mengumpulkan bukti. Jika cukup dan memenuhi unsur perbuatan melawan hukum, kami akan melaporkannya secara resmi ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan,” tegas Rusdi.

Namun, ia belum bersedia membeberkan secara rinci pihak-pihak yang diduga terlibat.

BACA JUGA :  Buron Bertahun-tahun, Haji Nasri Si Aktor Proyek Bodong Diringkus di Makassar

“Untuk sementara, saya belum bisa menjelaskan secara detail. Tunggu saja update selanjutnya,” pungkasnya.

Editor : Darwis
Follow Berita Kontranews.id di Tiktok