Kontranews.id – Ketegangan geopolitik global makin panas setelah pernyataan mengejutkan muncul dari lingkaran strategis Rusia dan Korea Utara (Korut).
Dalam sebuah peringatan terbuka yang dilansir dari kanal informasi geopolitik, disebutkan bahwa sebanyak 60 senjata nuklir milik Rusia dan Korut siap diluncurkan jika Amerika Serikat (AS) terus memprovokasi dan memperkeruh konflik di kawasan Timur Tengah.
Ancaman ini diyakini sebagai respons atas meningkatnya kehadiran militer AS di wilayah konflik seperti Gaza, Suriah, dan Iran, serta langkah Washington yang dianggap terlalu mendikte arah konflik dengan pendekatan sepihak.
Dalam video berdurasi lebih dari 10 menit, narator menyebutkan bahwa aliansi strategis Rusia dan Korut kini tak hanya simbolik, tetapi telah memasuki fase kesiapan militer nyata, dengan fokus khusus pada senjata pemusnah massal.
Moskow dan Pyongyang disebut telah melakukan simulasi peluncuran rudal jarak jauh, sebagian besar bertipe nuklir, sebagai bagian dari skenario “respons cepat” jika situasi global memanas secara drastis.
“Bila AS tak hentikan intervensi brutal di Timur Tengah, 60 rudal nuklir bisa jadi jawaban dalam 24 jam,” ujar narator, mengutip sumber yang diklaim dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Sementara itu, Korea Utara dikabarkan telah meningkatkan aktivitas militernya di wilayah pesisir timur, termasuk pengangkutan hulu ledak nuklir ke lokasi-lokasi strategis.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menurut laporan tersebut, juga telah memberikan otorisasi “operasi khusus” jika diperlukan dalam koordinasi langsung dengan Kremlin.
Pernyataan keras ini datang di tengah peringatan sejumlah negara bahwa Timur Tengah kini menjadi titik nyala baru yang bisa memicu perang dunia ketiga, apalagi dengan keterlibatan negara-negara besar seperti Iran, Israel, AS, dan Rusia dalam posisi saling bersilang.
Para analis menilai, meski pernyataan ini terkesan retoris dan bernada ancaman, namun tidak bisa dipandang sebelah mata mengingat arsenal nuklir gabungan Rusia-Korut adalah salah satu yang paling mematikan di dunia.
Washington sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas ancaman tersebut, namun sejumlah pejabat intelijen AS menyatakan tengah memantau dengan serius perkembangan aliansi militer Rusia-Korut, yang dinilai “berbahaya dan tidak dapat diprediksi”.
Editor : Id Amor
Follow Berita Kontranews.id di Tiktok